Hirwandi menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan percepatan Program Sejuta Rumah yang diinisiasi pemerintah.
Lebih lanjut dia menyebutkan, Abadi merupakan perkumpulan yang beranggotakan perusahaan-perusahaan di bidang outsourcing atau karyawan kontrak.
Melalui kemitraan dengan BBTN, maka sekitar satu juta pekerja alih daya dapat memiliki rumah dengan skema kredit yang murah dan mudah.
Hirwandi menilai, sejauh ini para karyawan kontrak sangat sulit untuk memiliki rumah dengan fasilitas KPR dari lembaga perbankan.
“Karena itu, melalui kerja sama ini, kami berupaya memberikan fasilitas KPR dengan skema mudah dan murah bagi sekitar satu juta karyawan kontrak di Indonesia,” ujarnya.
Nantinya, kata Hirwandi, para karyawan outsourcing yang tergabung di Abadi bisa mengakses KPR Subsidi Bank BTN.
Beberapa produk yang dapat dimanfaatkan, yakni KPR Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) BTN dan KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
Untuk KPR FLPP, fasilitas yang bisa dinikmati adalah uang muka mulai dari 1 persen, jangka waktu kredit hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp4 juta, suku bunga mulai dari 5 persen.