EBITDA Perseroan mengalami peningkatan sebesar 16,9% dari Rp.52,1 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.60,9 triliun pada tahun 2013.
Dari laporan posisi keuangan, tercatat jumlah aset tidak lancar mengalami peningkatan 8,3% menjadi Rp.511,0 triliun pada 2013 dari Rp.472,1 triliun pada 31 Desember 2012. Peningkatan aset karena investasi pada perseroan pada proyek kelistrikan berupa yang proyek pembangkit dan transmisi.
Adapun aset lancar naik 9,7% menjadi Rp.84,8 triliun pada tahun 2013 dari Rp.77,3 triliun pada tahun 2012, sehingga total jumlah aset Perseroan pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.595,9 triliun atau naik 8,5% dari Rp.549,4 triliun pada 31 Desember 2012.
Komentari tentang post ini