“Jadi, kondisi pandemi ini telah berlanjut menuju krisis ekonomi yang dialami beberapa negara, karena adanya penurunan permintaan yang diikuti oleh penurunan supply,” tuturnya.
Dengan demikian, jelas Hasan, meski Covid-19 membayangi aktivitas sosial, namun upaya untuk memulihkan perekonomian Indonesia merupakan tuntutan yang tidak bisa ditunda.
Terlebih lagi, lanjut dia, ekonomi global juga dibayangi katalis negatif seperti perang dagang AS-China, dinamika geopolitik.
Hasan menambahkan, situasi global yang akan berpengaruh ke Indonesia tersebut juga menjadi ancaman bagi ekonomi di dalam negeri.
“Kita harus mencermati current account deficit yang tinggi dan defisit fiskal pada APBN 2020 yang tinggi,” ucap Hasan.
Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 diproyeksikan mengalami minus 0,5 persen.
“Padahal di tahun-tahun sebelumnya bisa mencapai 5 persen atau di atas 5 persen. Tetapi jika dibandingkan dengan krisis 1997-1998 dan 2008, saat ini indikator makro kita masih lebih baik atau cukup melegakan,” papar Hasan.
Komentari tentang post ini