JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah melakukan penawaran Efek melalui mekanisme urun dana berbasis teknologi informasi (securities crowdfunding) bisa berlanjut melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) dan mencatatkan saham di Bursa.
Menurut Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Fithri Hadi, sejauh ini sebanyak 60 juta UMKM yang ada di Indonesia, sebagian besar tidak bisa mendapatkan akses permodalan dari perbankan.
Sehingga, securities crowdfunding diharapkan bisa menjadi alternatif pendanaan bagi UMKM untuk mengembangkan kegiatan usaha.
“Setelah menghimpun dana melalui securities crowdfunding, UMKM akan bisa berpoduksi dan bertumbuh lebih besar. Maka, suatu saat tentunya akan menjadi emiten di BEI,” kata Fithri Hadi dalam acara kerjasama PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (Aludi) di Jakarta, Selasa (8/2).
Dia mengungkapkan, keinginan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memberikan alternatif pembiayaan kepada UMKM tidak terlepas dari besarnya jumlah pelaku UMKM yang selama ini menjadi fundamental ekonomi nasional.
Komentari tentang post ini