Kautsar menjelaskan, sampai dengan 09 September 2024, terdapat 639 saham syariah di BEI yang merupakan 68% dari total saham tercatat.
Untuk efek syariah selain saham per Juli 2024, sudah terdapat 251 reksa dana syariah dan 2 ETF syariah. Sementara pada sukuk, terdapat 240 sukuk korporasi dan per 29 Agustus 2024 terdapat 93 sukuk negara.
Dari sisi transaksi, per 9 September 2024, secara year-to-date, rata-rata harian volume transaksi dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia sebesar 76% dari total volume transaksi di BEI, rata-rata harian nilai transaksi dari saham syariah adalah sebesar 58% dari total nilai transaksi di BEI, rata-rata harian frekuensi transaksi dari saham syariah adalah sebesar 71%, sementara kapitalisasi pasar dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia mencapai 54% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI.
Hal ini menunjukkan bahwa saham syariah masih diminati investor.
“Dari sisi jumlah investor, berdasarkan data yang dihimpun dari Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS), jumlah investor saham syariah memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan,” katanya.
Komentari tentang post ini