JAKARTA-Upaya sejumlah influencer di media sosial yang mengajak investor ritel untuk menempatkan modal pada saham tertentu menjadi aspek negatif bagi industri pasar modal, sehingga Bursa Efek Indonesia (BEI) memandang perlu untuk meningkatkan intensitas edukasi dalam kerangka perlindungan investor.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam acara “Edukasi Wartawan terkait Pengetahuan Dasar Berinvestasi di Pasar Modal (Saatnya #JadiInvestorCerdas)” yang digelar secara virtual, Rabu (23/2).
Hasan menyebutkan, saat ini tingginya minat investor ritel pemula untuk berinvestasi di pasar modal berbarengan pula dengan maraknya penggunaan media sosial.
Pada dasarnya, jelas Hasan, kedua hal ini memiliki dampak positif bagi perkembangan bursa saham.
“Tetapi di sisi lain, kami dari awal menyadari ada aspek-aspek negatif yang mungkin harus diantisipasi dan dihindari. Kami harus memastikan soal perlindungan investor ritel, khususnya pemula,” ujar Hasan.
Dia mengatakan, sejauh ini ada beberapa kasus yang dilakukan oleh influencer yang memanfaatkan euforia dan tren investasi di pasar modal dengan cara mempengaruhi investor untuk menempatkan modal pada saham tertentu.
Komentari tentang post ini