Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023, rugi sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan SRIL sebesar USD151,01 juta atau menurun signifikan hingga 49,07 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang menderita rugi sebelum pajak sebesar USD296,49 juta.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di 2023 yang sebesar USD23,83 juta, maka rugi tahun berjalan yang dicatatkan SRIL menjadi USD174,84 juta atau lebih rendah 55,8 persen (y-o-y).
Adapun besaran rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2023 juga senilai USD174,84 juta atau menyusut 55,8 persen dibandingkan dengan rugi bersih di sepanjang 2022 sebesar USD395,56 juta.
Akibat adanya rugi bersih yang sebesar USD174,84 juta tersebut, maka akumulasi kerugian SRIL per 31 Desember 2023 membengkak 17,7 persen (y-o-y) menjadi USD1,16 miliar dari USD987,23 juta.
Dengan demikian, defisiensi modal yang dicatatkan SRIL per akhir Desember 2023 menjadi USD954,83 juta atau melonjak 22,25 persen (y-o-y).
Per 31 Desember 2023, total liabilitas perusahaan keluarga Lukminto ini tercatat USD1,6 miliar atau membengkak 6,45 persen (y-o-y).
Dengan peningkatan ekuitas negatif maupun liabilitas tersebut, maka total aset SRIL per 31 Desember 2023 menjadi USD648,99 juta atau merosot 15,11 persen (y-o-y).