JAKARTA-Direktur Eksekutif Respublica Political Institute (RPI), Benny Sabdo mengeritik keras prilaku elit politik di Indonesia, terutama DPR yang tidak lagi mengabdi kepada kepentingan rakyat.
Para wakil rakyat ini justru memilih menjadi pelindung para saudagar global ketimbang menjadi jembatan penghubung bagi kepentingan warga negaranya.
“DPR centeng yang didukung kapitalisme global. Wakil rakyat kita ini cenderung melayani aktor-aktor global, seperti pejabat International Monetary Fund (IMF), World Bank, World Trade Organization (WTO), atau pun CEO dari perusahaan multinasional dan lupa melayani konstituen,” ucap Benny di Jakarta, Sabtu (26/12).
Menurut Benny, keberpihakan elit terhadap agenda kapitalisme tidak hanya berpotensi melemahkan demokrasi, tetapi justru mematikan demokrasi yang kini mulai tumbuh di Indonesia.
Untuk itu, rakyat Indonesia harus mewaspadai manuver elit politik yang ingin memasukan agenda terselebubung kapitalisme dalam setiap produk legislasi nasional.
Bahkan katanya, salah satu bukti pengkhianatan elit politik terhadap kedaulatan rakyat itu tercermin dari skandal kasus “papa minta saham”.
Komentari tentang post ini