Selain panjangnya rantai distribusi, kata Mendag, faktor lain yang mempengaruhi harga di tingkat konsumen yang perlu dibenahi yaitu peran bandar barang kebutuhan pokok di pasar induk yang dominan dalam menentukan harga dan relatif lemahnya akses pembiayaan para pedagang di pasar rakyat.
Oleh karena itu, Mendag berharap pendirian DEPO BAPOK KITA dapat membantu para pedagang mendapat akses sumber pasokan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih kompetitif.
“Upaya ini juga untuk memfasilitasi pedagang pasar rakyat agar mendapatkan akses pembiayaan dengan mekanisme lebih sederhana, mudah, cepat, dan dengan bunga yang lebih ringan,” tuturnya.
Akses pembiayaan pedagang pasar akan diatur secara bilateral antara Koperasi Pasar/Lembaga Keuangan Bank-Lembaga Keuangan Non-Bank (KOPPAS/LKB-LKNB) dan pedagang itu sendiri.
Diakui Mendag, pembenahan yang dilakukan ini akan menimbulkan pro dan kontra.
Namun, Rachmat berkeyakinan pembentukan depo ini akan mengikis pengeluaran ekstra para pedagang yang selama ini dibebankan kepada konsumen.
Komentari tentang post ini