Oleh: Sr Anna Wiwiek – Refleksi Seorang Suster Atas Bencana di Indonesia yang juga Pegiat Lingkungan Hidup di Eco Communion
Indonesia berduka dalam karena Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Bencana hebat melanda ketiga wilayah ini. Banjir dan longsor meluluhlantakan daerah-daerah yang dilewati.
Korban ? Badan Nasional Penanggulan Bencara (BNPB) pada Kamis (04/12/2025) mencatat 836 jiwa menjadi korban, ratusan orang belum ditemukan dan ribuan mengungsi serta jutaan terdampak bencana tersebut.
Seorang rohaniwati dari Serikat Puteri Kasih, Sr Anna Wiwiek PK, yang beberapa tahun terakhir berkarya di Paris, Prancis tidak dapat menahan perasaan sedih, prihatin, dan ikut berduka yang medalam atas bencana nasional tersebut. Bukan saja karena ia adalah seorang suster atau rohaniwati tetapi ia adalah pegiat bahkan motor dari kelompok lingkungan hidup Eco Communion.
Dari Berhampur, India dia menuliskan emosinya yang tergerus, air mata terkuras yang tak kunjung kering tentang kesedihannya.
—-
Beberapa dari kita mungkin familier dengan frasa “BERDIRI dan MENATAP” yang diambil dari puisi terkenal William Henry Davies berjudul ‘waktu senggang’. Puisi ini tentang menikmati dan merayakan keajaiban hidup sehari-hari. Apakah kita generasi yang lupa dipenuhi rasa kagum dan takjub?













