Dia menilai dua peristiwa penyebaran berita hoax yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan, baik oleh Prabowo maupun Andi Arief, berpotensi menurunkan kepercayaan publik bahkan menurunkan tingkat elektoral Prabowo.
Publik bisa saja menempatkan Capres Prabowo dan Tim Kampanye Nasionalnya sebagai telah memproduksi Berita Hoax dan menjadikan Berita Hoax sebagai menu utama dalam kampanye Pilpres 2019.
“Dan hal itu sangat berbahaya, karena pada gilirannya masyarakat akan berpaling dan bosan dengan gaya kampanye Prabowo yang monoton dan bersifat menyerang Pemerintahan Jokowi dengan menggunakan pisau Berita Hoax,” pungkasnya.