Puan kemudian menceritakan sejarah Gedung Nusantara yang juga dikenal dengan sebutan Gedung Kura Kura itu.
“Gedung DPR RI ini merupakan gedung bersejarah di Indonesia. Gedung DPR ini digagas oleh Presiden pertama RI bapak Sukarno pada tahun 1965. Gedung utama pada kompleks ini mencerminkan adanya kepakan sayap burung yang akan terbang,” jelas cucu Bung Karno tersebut.
Puan menceritakan, Gedung Nusantara awalnya dibangun untuk penyelenggaraan CONEFO (Conference of New Emerging Forces) sebagai kekuatan baru negara-negara berkembang yang menentang negara-negara besar (old-established forces) pada tahun 1960-an.
Kepada Sheikh Ahmed, Puan pun mengaku senang dapat bertemu kembali setelah sebelumnya sempat bertemu di Kairo tahun 2018.
Ia juga menyampaikan rasa penghargaan atas dedikasi Sheikh Ahmed terhadap nilai-nilai kemanusiaan, terutama di tengah situasi dunia yang ditandai dengan berbagai perang, konflik, dan polarisasi.
“Saya sangat menghargai upaya Yang Mulia dalam mengembangkan nilai toleransi dan persaudaraan. Hal ini tentunya dapat berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia,” ungkap Puan.