JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 tercatat sebesar US$145,1 miliar.
Angka ini turun 0,89% dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 sebesar US$146,4 miliar.
Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bidang Departemen Komunikasi BI, mengemukakan, penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Erwin menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (07/2/2024).
Ke depan, menurut Erwin, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai.
Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Komentari tentang post ini