JAKARTA-Bank Indonesia (BI) bersama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) didukung oleh Dinas Pendidikan dan BNPB/BPBD menggelar “Seminar Sekolah Siaga Bencana” yang melibatkan 100 sekolah dari 4 kecamatan di Jakarta. Acara yang digelar di Museum BI itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan penyelamatan diri saat bencana. “Pelajar dan perangkat sekolah adalah aset penting negeri ini yang harus diberikan pengetahuan penyelamatan diri sedini mungkin demi meminimalisir risiko korban jiwa,” seperti dikutip dari laman bi.go.id, Selasa (4/8).
Seminar Sekolah Siaga Bencana ini juga merupakan langkah awal dari BI bekerjasama dengan ACT untuk berperan dalam upaya membangun kesiapsiagaan sekolah sebagai institusi yang berperan dalam mendidik penerus bangsa agar tanggap dan siaga terhadap risiko bencana. Seminar ini diharapkan dapat menggugah kesadaran tanggap bencana seluruh unsur-unsur dunia pendidikan, baik individu maupun kolektif di sekolah. “Kepedulian BI pada generasi muda tersebut merupakan bagian dari kontribusi BI bagi masa depan bangsa,” ungkapnya.
Dijelaskan, sebagai negara kepulauan terluas dengan segala kekayaan alam dan potensi kesuburan serta potensi kelautan yang melimpah, Indonesia memiliki peran strategis di dunia. Meskipun demikian, Indonesia juga menyimpan potensi bencana yang sangat besar, karena letaknya yang berada diantara 2 lempeng geologi yang selalu bergerak. Bencana letusan gunung berapi, tanah longsor, gempa bumi, banjir dan bencana lainnya kerap menyapa bumi pertiwi. “Melihat besarnya potensi bencana di Indonesia, maka upaya preventif untuk menyelamatkan diri dari bencana menjadi hal yang penting. Sosialisasi pengetahuan terkait mitigasi dan manajemen bencana perlu dilakukan terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya adalah sosialisasi bagi para pelajar,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini