JAKARTA-Bank Indonesia (BI) tetap memperjuangkan pemberlakuan asas resiprokal antara industri perbankan Indonesia dan Singapura maupun di negara-negara ASEAN lainnya, kendati DBS Group Holdings menarik proposal akuisisi 67,4 persen saham PT Bank Danamon Indonesia. “Kalau soal resiprokal, Otoritas Moneter Singapura (MAS) maupun otoritas moneter di Indonesia akan terus berdiskusi dalam mengeksplorasi tentang peningkatan resiprokal. Kami dari Indonesia mengharapkan agar perbankan Indonesia bisa mempunyai akses dan kesempatan untuk (berekspansi) di Singapura,” ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung Mahkamah Agung, usai menghadiri pelantikan Hendar sebagai Deputi Gubernur BI di Jakarta, Jumat (2/8).
Selama ini, jelas Agus Marto, industri perbankan Indonesia sudah membuka diri dengan mengundang bank-bank Singapura untuk masuk ke Indonesia. Karena itu, bank sentral akan tetap memperjuangkan isu resiprokal sebagai isu yang perlu diperjuangkan oleh berbagai negara lain dan mereka juga bisa membuka diri untuk bank-bank Indonesia. “Jadi, hal itu merupakan satu prioritas dari kami dan juga dipahami oleh Otoritas Moneter Singapura. Bank Danamon juga sudah bertemu dengan BI. Kami meyakini Bank Danamon dalam keadaan baik dan kami harapkan Bank Danamon tetap berkembang di Indonesia. Di Indonesia juga ada Bank DBS Indonesia yang kami juga harapkan bank itu akan terus tumbuh di indonesia,” papar dia