JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meminta perbankan meningkatkan permodalan dan menyiapkan dana pencadangan kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL). Hal ini tidak terlepas dari kemungkinan bakal meningkatnya NPL yang dipengaruhi situasi ekonomi global dan domestik. ). “Memang ada situasi, mungkin untuk profitability perbankan dalam jangka pendek tertekan. Karena ada kenaikan bunga, mungkin marjin akan turun dan mungkin juga bisa ada kredit bermasalah yang juga meningkat,” ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Gedung BI Jakarta, Rabu (18/12).
Namun demikian, ungkap Mirza, industri perbankan di Indonesia sudah mengalami permasalahan serupa pada 2005 dan 2008. “Problem seperti ini setelah ada respon berupa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bisa diatasi,” ucapnya.
Kebijakan yang sudah dilakukan BI dan pemerintah, kata Mirza, berupa kenaikan BI Rate dan kenaikan harga BBM bersubsidi serta beberapa paket kebijakan moneter dan fiskal lainnya. “Kalau sudah ada respon kebijakan moneter dan fsikal itu, nanti kalau ada kejelasan mengenai tapering, maka situasinya akan kembali kepada situasi normal. Nah, saat ini perbankan Indonesia dalam masa penyesuaian,” tutur Mirza.