Meskipun konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi yang berorientasi ekspor.
Ke depan, pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat dan potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global.
“Hal tersebut juga didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa. Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1%-6,5% dan 6,3%-6,7%,” ungkapnya
Dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2012 diprakirakan mengalami surplus, didukung oleh membaiknya transaksi berjalan dan lebih besarnya surplus pada transaksi modal dan finansial.
Defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2012 diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan II-2012.
Hal itu terindikasi dari neraca perdagangan pada bulan Agustus 2012 yang tercatat mengalami surplus.
Di sisi lain, surplus transaksi modal dan finansial diprakirakan meningkat seiring dengan aliran masuk modal portofolio yang cukup besar dan aliran masuk investasi langsung (FDI) yang tetap tinggi.