JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengaku siap masuk ke pasar valuta asing domestic, kendati langkag ini berdampak pada penurunan cadangan devisa (cadev).
Intervensi BI di pasar valas untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang terus meningkat.
“Kondisi pasar valas kita cenderung mengalami peningkatan permintaan valas. Ini sejalan dengan nilai pertumbuhan ekonomi kita. Oleh karena itu kita juga terus memantau, sepanjang suplainya kurang. Kalau kita bisa memenuhi, kami akan mencoba meningkatkan likuiditas yang ada di pasar,” papar Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut Halim, penurunan cadev lebih dipengaruhi kebijakan BI dalam mengintervensi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pada 28 Februari 2013, cadev di BI tercatat sebesar 105,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau lebih rendah dari sebulan sebelumnya yang masih di angka 108,8 miliar dollar AS.
Angka cadev di Februari 2013 berkurang 3,58 miliar dollar AS atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.