Sebelumnya, BI mengoreksi target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 dari sebelumnya 5,1-5,5 persen menjadi 5-5,4 persen. Koreksi itu disebabkan pengaruh ekonomi global yakni dampak COVID-19.
Anjlok
Sementara itu, posisi nilai tukar (kurs) rupiah dalam transaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore melemah dipengaruhi wabah COVID-19.
Rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,39 persen menjadi Rp13.940 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.887 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu, mengatakan merebaknya kasus COVID-19 membuat pemerintah dan Bank Indonesia terus melakukan upaya untuk menahan gelombang perlambatan ekonomi yang saat ini sudah mulai terasa.
Namun, pemerintah masih terus berusaha dan optimis bahwa dampak Virus COVID-19 tidak terlalu berbahaya. Indonesia saat ini merupakan salah satu negara yang bebas dari epidemi virus tersebut dan terus membantu memberikan penanganan tentang penyakit tersebut.
“Optimisme ini membuat pelaku pasar kembali percaya terhadap pasar dalam negeri walaupun sore ini rupiah terus melemah. Namun pelemahan ini dampak dari data eksternal yang begitu kuat, sehingga baiknya data ekonomi dalam negeri tidak bisa mengangkat sentimen positif bagi mata uang garuda,” ujar Ibrahim.
Komentari tentang post ini