JAKARTA- Bank Indonesia (BI) mengaku tak terkejut dengan besaran inflasi pada Februari 2013 sebesar 0,75 %. Bahkan otoritas moneter ini mengklaim sudah memprediksi besaran tersebut. “Inflasi sudah sesuai pada prediksi. Memang sebelumnya kami prediksi 0,72 %,” kata Kepala Biro Riset Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Gedung BI, Jakarta, Jumat,(1/3).
Menurut Juda, laju inflasi tersebut bersifat temporer akibat kenaikan harga pada 13 komoditas pangan terutama pada sayur mayur. “Kan ada 13 komoditas yang mengalami inflasi tersebut, sifatnya itu temporer dan lebih diakibatkan oleh volatile food,” tambahnya
Juda juga menambahkan, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan sudah memiliki upaya untuk mengendalikan inflasi tersebut. “Inflasi yang terjadi Februari 2013 ini karena terkait dengan sejumlah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah,” jelasnya
Dikatakan Juda, jika peningkatan angka inflasi terjadi berlarut-larut dan terdapat kejutan-kejutan (shocks), maka pemerintah harus melakukan review pada beberapa kebijakan yang sudah berlaku. “Tapi saat ini kalo dilihat secara fundamental inflasi terkendali,” ujarnya