Agus Marto menjelaskan, asumsi rupiah di RAPBN 2017 sebesar Rp13.300 merupakan target yang masih realistis dengan tren perbaikan ekonomi domestik dan dinamika global. “Kalau range 13.300 itu menurut kami masih dalam range yang bisa diterima. Itu kan rata-rata setahun,” ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini pola apresiasi rupiah juga sejalan dengan tren menciutnya defisit neraca transaksi berjalan. “Kalau di 2016 current account deficit akan sebesar 2,5 persen (terhadap PDB-). Kalau 2017 itu akan 2,41 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjut dia, asumsi pertumbuhan ekonomi di RAPBN 2017 sebesar 5,3 persen dinilai cukup konservatif. “Tentu yang akan banyak berperan adalah seberapa sukses kita di kebijakan tax amnesty,” jelas Agus Marto.
Mantan Menkeu ini memperkirakan, dana repatriasi dari kebijakan amnesti pajak akan banyak masuk pada Kuartal IV-2016 hingga kuartal pertama tahun depan. “Dana yang masuk itu akan cukup membantu pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Komentari tentang post ini