JAKARTA- Bank Indonesia (BI) akan terus berupaya menurunkan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) bank di Indonesia agar setara dengan NIM perbankan di negara-negara tetangga.
Salah satu langkah yang ditempuh bank sentral adalah meningkatkan persaingan antar bank dengan mengumumkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) secara transparan.
“NIM bank di Indonesia paling tinggi di dunia dan memang harus diturunkan. Dan BI terus berupaya untuk itu. Tetapi, itu sangat tergantung industri perbankannya sendiri,” ujar Direktur Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Endy Dwi Tjahjono, seusai Seminar Prospek dan Tantangan 2013 “Prospek Perbankan dan Bisnis Properti di Tengah Tantangan Menjaga Momentum Pertumbuhan” di Jakarta, (6/2).
Seperti diketahui, NIM bank di Indonesia rata-rata di bawah 6 persen, menjadi yang tertinggi dibandingkan NIM di bank kawasan Asia Tenggara yang berkisar antara 3-5 persen.
Dia mengaku, BI sudah berhasil memaksa industri perbankan untuk menurunkan NIM ini. Pada awal tahun 2012, angka NIM masih bertengger di posisi 5,9 persen, dan berhasil diturunkan ke 5,2 persen pada Maret 2012, namun kembali naik menjadi 5,48 persen pada akhir tahun 2012.
Komentari tentang post ini