JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi di 2014 akan berada di dalam kisaran target bank sentral yang sebesar 5,5-5,9 persen, kendati realisasi investasi di Kuartal I-2014 mengalami perlambatan. “Sebetulnya rencana pertumbuhan investasi di 2013 juga ternyata tidak memberikan kontribusi yang tinggi. Kami melihat ekspor lebih diandalkan,” ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (25/4).
Meskipun investasi tidak sesuai harapan, Agus optimis konsumsi domestik dan ekspor akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi 2014 berkisar 5,5-5,9 persen. “Jadi secara umum, walau investasi tidak setinggi yang kita harapkan, namun permintaan domestik dan ekspor kami yakini bisa menumbuhkan ekonomi 5,5-5,9 persen,” katanya.
Dia menilai, perlambatan realisasi di kuarta pertama tahun ini masih dalam batas yang wajar, karena setiap korporasi belum tentu melakukan investasi setiap tahun. “Saya meyakini kalau seandainya ada investasi, setiap korporasi itu tidak bisa melakukan investasi setiap tahun. Jadi, layaknya suatu korporasi kalau dia membangun pabrik baru, kalau dia mau melakukan ekspansi, maka itu dilakukan tiga tahun yang akan datang,” tuturnya.
Komentari tentang post ini