DENPASAR – Dalam upaya membuat gebrakan penerbangan rendah karbon, perhelatan Bali international Air Show (BIAS) 2024 dibuka dengan panel diskusi pengembangan industri bahan bakar penerbangan berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel atau SAF).
Diskusi yang bertajuk “Global and Regional Collaboration Potential on Sustainable Aviation Fuel (SAF)” ini mengeksplorasi perspektif global dan regional mengenai potensi kolaborasi dalam mengembangkan industri SAF, termasuk pandangan pelaku usaha di dunia penerbangan.
Dialog ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Executive Chairman Tony Blair Institute for Global Change dan Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair; Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha di PT Pertamina (Persero), Salyadi Saputra; Direktur Utama Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro; serta President of Airbus Asia Pacific, Anand Stanley. Diskusi ini dipandu oleh Managing Director Tony Blair Institute for Global Change Asia Pacific, Jalil Rasheed.
Dalam diskusinya, Menko Luhut menyoroti peta jalan dan rencana aksi kebijakan SAF oleh Indonesia.
“Melalui roadmap ini, Indonesia berkomitmen untuk mempercepat adopsi teknologi berkelanjutan di sektor penerbangan dan menarik investasi guna mengurangi emisi karbon,” ujarnya.