SURABAYA – Lesunya bisnis pertambangan dalam dua tahun terakhir serta melambungnya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS), ternyata tidak berdampak pada penjualan alat berat jenis traktor.
Menurut Direktur PT Gaya Makmur Tractors (GMT) Surabaya, Julius Sikku, penjualan traktor terus mengalami peningkatan, karena segmen yang disasar adalah infrastruktur, bukan pertambangan.
“Pemerintah sampai saat ini gencar melakukan pembangunan infratruktur, mereka mempercepat proyek bahkan menambah anggaran untuk infratsurktur. Karena itu, optimis penjualan akan terus meningkat dan tahun ini targetnya 90 unit khusus untuk Jawa Timur,” kata Julius kepada wartawan kemarin.
Di Jawa Timur, lanjutnya, GMT masih memiliki pangsa pasar 10 persen yakni masih jauh dari para pesaing di Indonesia seperti Trakindo dan United Tractors.
Pada tahun 2013 lalu, pihaknya hanya mampu menjual 30 unit alat berat.
Alat berat yang paling laku, kata Julius, adalah ekskavator dan wheel loader.
GMT saat ini memegang produk dari Jerman seperti Compactor HAMM tipe 3410 yang memiliki keunggulan tingkat pemadatan yang stabil dan merata, sehingga pekerjaan yang dihasilkan berkualitas baik dan lebih efisien tanpa harus berulang kali dilakukan proses pemadatan.
Komentari tentang post ini