Maka konsumsi masyarakat yang selama ini menyumbang paling besar terhadap PDB nasional, akan memperbaiki PDB nasional di kuartal III.
“Namun akan ada tantangan, birokrasi, administrasi dan kemampuan UMKM menyerap dana BLT itu untuk perbaikan usaha, manfaat BLT ini belum tercermin di Kuartal III, mungkin baru terlihat di Kuartal IV,” imbuhnya.
Hanya saja terkait kebijakan BLT Rp600.000/bulan untuk 15 juta pekerja bergaji dibawah Rp5 juta, sambungnya, diyakini tidak mampu menahan resesi. Namun untuk memperkecil kontraksi pertumbuhan ekonomi bisa membantu.
“Kita berharap adanya BLT akan memperluas spending rumah tangga, sehingga menciptakan economic multiplier yang positif bagi perluasan produksi di sektor riil,” pungkasnya. ***
Komentari tentang post ini