JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka suara soal seruan menarik dana secara massal dari bank badan usaha milik negara (BUMN).
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomomengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu tersebut.
Dia menjamin fundamental keuangan tetap solid di tengah tantangan global dan kondisi keketatan likuiditas di industri perbankan.
“Kami berkomitmen untuk mengedepankan prinsip tata kelola yang baik atau good corporate governance. Operasional bisnis BNI diawasi ketat oleh regulator yakni Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan BNI merupakan peserta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),” kata Okki dalam keterangannya kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (22/2),
Pencapaian kinerja 2024 menjadi landasan yang memperkuat komitmen BNI untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan perbankan kepada seluruh masyarakat Indonesia, di dalam maupun luar negeri.
Sepanjang 2024, BNI mencatat pertumbuhan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) terutama pada semester kedua tahun lalu setelah diluncurkannya aplikasi wondr by BNI.