Emil mengatakan pentingnya optimalisasi konektivitas dan pengembangan infrastruktur sebagai kunci penggerak ekonomi Jawa Timur.
“Pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Tanjung Perak dan Probolinggo, serta keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Singhasari, dan Sidoarjo, harus dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak investasi. Dengan terus mengembangkan konektivitas antar wilayah, kami berharap dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo,” ujar Emil.
Merujuk laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Timur tercatat menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa pada Triwulan III 2024, dengan kontribusi mencapai 25,55% setelah DKI Jakarta yang mencapai 29,08%.
Ekonomi Jawa Timur tumbuh 4,91% secara tahunan (YoY) dan 1,72% secara kuartalan (QoQ), berkat keberagaman sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan.
Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita, menyoroti perihal pentingnya kolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya Jawa Timur.