JAKARTA-Cara mudah untuk mengumpulkan dana politik melalui perampokan bank. Pola korupsi ini terjadi pada Bank Bali dan Century. “Ada tiga cara mendapatkan uang politik yang besar penguasa negara ini. Salah satunya, melalui perampokan bank,” kata ekonom Rizal Ramli di Jakarta, Selasa,(19/11).
Selain itu cara kedua, kata Rizal lagi, pengelolaan minyak dan gas, baik itu melalui trading, pemberian lisensi (perizinan), distribusi dan lain-lain. Dan ketiga, pangan, melalui kartel dan sistem quota. “Dari sistem quota inila, dana yang didapat untuk menyogok pejabat negara,” tambahnya.
Menurut pendiri Econit ini, ada perbedaan model atau pola kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang dilakukan era Presiden Soeharto dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jaman Soeharto, pola KKN ini masih memberi nilai positif dengan membuka lapangan kerja. Tapi sebaliknya SBY sama sekali tanpa nilai tambah. “Soeharto memberikan berbagai fasilitas, proteksi, tarif, kredit, dan membangun berbagai jenis industri sekaligus memilki nilai tambah dengan membuka lapangan kerja,” paparnya