Dia menyebut beberapa waktu lalu bola liar itu dimainkan oleh seskab Dipo Alam, yang menyerang anggota DPR RI, yang disebutnya sebagai kongkalikong pengaturan anggaran antara oknum anggota DPR dan kader parpol.
Manuver itu sudah pasti menimbulkan disharmoni di tubuh setgab koalisi. Oleh sebab itu Bambang menilai omong kosong jika kalau semua anggota kabinet bisa menerima dengan lapang dada terhadap apa yang dilakukan oleh Dipo Alam tersebut.
Dengan demikian menurut Bambang bola politik tersebut akan terus dimainkan sampai 2014. Baik di tingkat pusat maupun daerah.
‘Kalau sekarang tendangannya ke PKS, maka berikutnya bisa ke PPP, Gerindra, Hanura, PAN, PDIP dan Golkar akan menerima serangan bola liar itu. Kabarnya, sejumlah amunisi sudah disiapkan kelompok tertentu untuk menyerang dan menjatuhkan elektabilitas partai lawan di pemilu 2014.
“Tentunya, isu bola liar yang digunakan adalah isu korupsi, isu paling efektif. Di mana akibat korupsi ini elektabilitas Demokrat dan PKS terjun bebas,” pungkasnya. **cea
Komentari tentang post ini