JAKARTA-Pertemuan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) berkomitmen, menggunaan mata uang lokal pada transaksi lintas batas yang lebih luas dari cakupan perdagangan dan investasi langsung (direct investment).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah mendukung ajakan Bank Indonesia (BI) kepada bank sentral di ASEAN tersebut .
Apalagi Banggar DPR RI sudah lama mendorong BI untuk menggunakan berbagai skema pembayaran mata uang.
Sebab, mitra dagang Indonesia itu terbanyak di ASEAN.
“Diluar itu ada Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang dan Korsel,” jelasnya
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengajak negara ASEAN lainnya juga bergabung untuk meninggalkan dolar AS.
“Kami berharap hari ini juga ada perluasan. Kami menantikan anggota negara ASEAN lainnya untuk ikut menandatangani penggunaan transaksi mata uang lokal,” kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Said menegaskan karena mitra dagang Indonesia terbesar di kawan ASEAN maka sangat masuk akal jika BI menggunakan banyak mekanisme pembayaran.
Komentari tentang post ini