JAKARTA- Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) optimis gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini sulit ditransmisikan ke industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pasalnya, pangsa pasar BPR yang didominasi oleh usaha kecil menengah (UKM) memungkinkan bank kelas dua itu untuk terus tumbuh. Keyakinan tersebut seperti disampaikan Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto di Jakarta, Senin (26/8). “Industri di BPR akan sulit untuk terkena dampak dari gejolak ekonomi global, karena utamanya kami menyasar usaha mikro dan kecil yang diketahui tidak terimbas secara signifikan dari krisis global saat ini. Kita kebal dengan krisisi,” kata Joko.
Meski harus menghadapi beragam tantangan, dia yakin, BPR relatif tahan terhadap dampak krisis finansial global.
Hingga Juni 2013 saja, kata Joko, BPR masih mampu meraih pertumbuhan kredit hingga 20,6 persen (year-on-year) atau meningkat Rp9,6 triliun. “Total penghimpunan dana masyarakat sudah sebesar Rp58 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 19,23 persen, jelas Joko.
Komentari tentang post ini