JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada Agustus 2024 mengalami surplus US$2,90 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$4,34 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,44 miliar.
Dalam siaran pers BPS, Selasa (17/9/2024) disebutkan, nilai ekspor Indonesia Agustus 2024 mencapai US$23,56 miliar atau naik 5,97% dibanding ekspor Juli 2024. Dibanding Agustus 2023 nilai ekspor naik sebesar 7,13%.
Ekspor nonmigas Agustus 2024 mencapai US$22,36 miliar, naik 7,43% dibanding Juli 2024 dan naik 8,14% jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2023.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2024 mencapai US$170,89 miliar atau turun 0,35% dibanding periode yang sama tahun 2023. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$160,36 miliar juga turun 0,46%.
Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Agustus 2024, sebagian besar komoditas mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$470,8 juta (24,50%). Sementara yang mengalami penurunan adalah logam mulia dan perhiasan/permata sebesar US$93,7 juta (11,88%).
Komentari tentang post ini