Ancaman negara saat ini, lanjut Mayjen TNI Dominggus Pakel, tidak hanya berfokus pada empat matra pertahanan (TNI dan Polri), tetapi juga pada dimensi kelima, yaitu ancaman siber di dunia maya.
“Dengan 512 pemerintah daerah dan 98 infrastruktur kementerian serta lembaga swasta yang rentan terhadap serangan siber, diperlukan kerjasama lintas sektor untuk menghadapi ancaman ini,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Pengurus Pusat Korps Menwa Indonesia, Mayjen TNI Purn Jan Pieter Ate MBus MA menjelaskan bahwa Korps Menwa memiliki mahasiswa aktif yang berasal dari perguruan tinggi di berbagai provinsi, serta alumni yang telah menyelesaikan kuliah dan berkarir di berbagai sektor pekerjaan, baik swasta maupun pemerintah.
Dalam audiensi ini, kedua pihak saling bertukar pandangan terkait potensi Korps Menwa yang dapat memaksimalkan peran anggotanya dalam membantu pertahanan nasional, khususnya di ranah siber, sebagaimana program cyber patriot yang telah beberapa kali dilakukan.
Mayjen TNI Dominggus Pakel, menekankan bahwa dunia kini memasuki era perang generasi kelima (G5), yang mencakup serangan asimetris, hybrid, dan modern.
Komentari tentang post ini