“BSSN, sebagai garda utama keamanan siber Indonesia, menghadapi serangan siber yang bersifat teknis, seperti pada jaringan dan database, serta serangan sosial, seperti penyebaran hoaks dan propaganda budaya yang tentunya serangan social ini butuh semua elemen untuk menangkalnya termasuk kalangan akademis dan mahasiswa,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret dalam menyebarkan literasi terkait cyber awareness, BSSN telah menyiapkan 250 modul pelatihan yang mencakup berbagai tingkat kemampuan, mulai dari operator hingga kelas lanjut (advance).
“Modul-modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai ancaman dan teknik pertahanan siber, dan kedua pihak saling sepakat untuk bersinergi dalam membangun cyber security awareness, terutama untuk masyarakat,” pungkas Mayjen TNI Dominggus Pakel.
Komentari tentang post ini