JAKARTA-Pengentasan buta aksara di usia anak-anak tidak ubahnya sebagai strategi besar untuk membuka pintu bagi anak bangsa dalam meraih masa depan yang lebih gemilang.
Tentunya, masa depan yang cerah tidak boleh tertutup bagi anak-anak di perdesaan, terlebih lagi bagi mereka yang tidak mampu secara ekonomi.
Pernyataan ini seperti diutarakan Siti Ruby Aliya Rajasa yang merupakan istri politisi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono di Mercure Hotel Jakarta, Selasa (20/8) saat menjadi pembicara dalam forum yang mengangkat isu kebijakan internasional keaksaraan dan kecakapan hidup bagi remaja.
Berbagai kalangan pendidikan menilai bahwa Aliya Rajasa memiliki kapasitas yang tepat untuk menyampaikan sejumlah program dalam membangun karakter anak menuju masa depan yang lebih baik.
Pasalnya, sejauh ini dia dikenal aktif di sejumlah kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat melalui Yayasan Satoe Indonesia dan Yayasan Tunggadewi.
Aliya Rajasa mengatakan, Yayasan Tunggadewi merupakan sebuah perkumpulan perempuan muda Indonesia yang peduli dan berdedikasi untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial-ekonomi di kalangan masyarakat tidak mampu di perdesaan.
“Kami percaya bahwa melalui upaya pemberdayaan perempuan dan anak-anak kita bisa maju. Kami membuat sebuah sistem pendukung yang solid bagi keluarga dan masyarakat demi kepentingan masa depan bangsa,” kata putri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa ini.
Dia menegaskan, sejak didirikan pada 2010, Yayasan Tunggadewi sudah berhasil membangun dua Rumah Pintar di Cikeas dan Dadap, Jawa Barat.
Sementara itu, Yayasan Satoe Indonesia didirikan pada 2006 oleh sejumlah mahasiswa dari School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung.
Menurut Aliya Rajasa, visi Satoe Indonesia berupaya mendekatkan mahasiswa dengan masyarakat melalui kontribusinya di bidang sosial dan pendidikan kewirausahaan secara nyata.
Sejak berdiri pada 2006, Satoe Indonesia berhasil membuat dua Rumah Pintar di Ciwidey, Jawa Barat.
Komentari tentang post ini