JAKARTA-PT Bank Bukopin Tbk membukukan laba bersih di 2013 sebesar Rp934,6 miliar atau setara dengan pertumbuhan 11,97 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non bunga/pendapatan operasional lainnya sebesar 18,38 persen. “Untuk menjaga tingkat perrtumbuhan di 2014, Bukopin akan memperluas jaringan melalui pembukaan outlet dan penambahan payment point online Bukopin (PPOB) serta meningkatkan strategi kemitraan seperti PLN, Jamsostek, Bosowa Group dan Taspen,” Kata Direktur Utama Bukopin, Glen Glenardi di Jakarta, Selasa (18/3).
Glen mengatakan, sepanjang 2013 Bukopin membukukan pendapatan bunga sebesar Rp5,95 triliun tumbuh 16,07 persen dibandingkan pencapaian di 2012, yakni Rp5,13 triliun.
Sedangkan, lanjut dia, pendapatan berbasis imbalan tumbuh solid 18,38 persen menjadi Rp785,7 miliar dibandingkan pencapaian 2012 yang sebesar Rp663,7 miliar.
Menurut Glen, beban bunga mengalami kenaikan 31,57 persen menjadi Rp3,5 triliun dibandingkan dengan pencapaian di 2012 yang sebesar Rp2,66 triliun. Hal ini disebabkan kenaikan BI Rate menjadi 7,5 persen, sehingga pada November 2013 berimbas pada kenaikan cost of fund. “Bukopin fokus menjaga kualitas aset produk dan mengejar profitabilitas dengan menekan cost of fund. Ini sejalan dengan imbauan Bank Indonesia untuk terus menjaga likuiditas di 2014,” tutur Glen.
Dia menambahkan, perbaikan kualitas aset tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross di 2013 sebesar 2,26 persen.
Glen menyebutkan, penyaluran kredit Bukopin di 2013 tercatat sebesar Rp48,45 triliun atau mengalami pertumbuhan 6,42 persen dibandingkan dengan 2012yang sebesar Rp45,53 triliun. “Segmen UKM menjadi kontributor kredit terbesar, yakni Rp19,05 triliun atau tumbuh 22,64 persen,” katanya
Komentari tentang post ini