DENPASAR-Menteri BUMN Rini Soemarno mendorong enam BUMN yang tergabung dalam industri pertahanan strategis dan teknologi tinggi mampu memproduksi alat pertahanan untuk kepentingan dalam negeri, di samping juga secara komersial. “Kalau saya melihat dunia, dasar produk pertahanan itu bisa dimanfaatkan dan teknologinya bisa untuk hal-hal komersial,” kata Menteri Rini Soemarno di sela acara rapat koordinasi (Rakor) industri pertahanan strategis dan teknologi tinggi atau dikenal dengan National “Defense and Hightech Industries (NDHI)” di Nusa Dua, Bali, Jumat.
Ia mengatakan BUMN yang bergerak di sektor pertahanan tidak hanya berkonsentrasi pada kebutuhan itu saja, melainkan memanfaatkan juga untuk penciptaan produk lain.
Rini Soemarno menyebutkan enam BUMN yang masuk dalam NDHI yakni PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Len Industri dan PT Industri Nuklir Indonesia.
Ia meminta sinergi BUMN tersebut bisa menghasilkan produk yang tidak hanya kebutuhan industri di sektor pertahanan saja, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologinya untuk penciptaan lain, sehingga Indonesia menjadi bagian penting dari “global change management”.
Komentari tentang post ini