JAKARTA-Bursa Asia pada Rabu (11/9) menguat tipis sekitar 0.4% akibat sebagian besar data ekonomi China telah terfaktorkan pada penguatan kemarin (10/9). “Harga minyak melemah 0.3% pagi ini,” ujar analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih dalam riset hariannya di Jakarta, Rabu (11/9).
Sedangkan nilai tukar rupiah NDF cukup stabil pagi ini dikisaran Rp11,460/US$ begitu juga SUN 10 tahun dikisaran 8.8%. Disisi lain, Moody’s kemarin menyatakan kinerja empat bank besar yaitu BMRI, BBCA, BBRI, dan BBNI tidak akan terpengaruh oleh pengetatan moneter dan pelemahan rupiah. “Kami perkirakan IHSG akan bergerak menguat tipis hari, setelah sentimen positif cukup banyak terfaktorkan pada penguatan kemarin,” kata Lana.
Menurut dia, bursa AS dan Eropa masing-masing ditutup menguat 0.7% dan 1.27% kemarin, memfaktorkan membaiknya data ekonomi China terutama industrial production di bulan Agustus yang mengalami kenaikan 10.4% YoY, lebih baik dari ekspektasi 9.9%. Sementara itu, harga minyak turun 1.94%, setelah Obama menyatakan bahwa dia tidak yakin parlemen akan mendukung serangan militer ke Suriah. CDS SUN 10 tahun Indonesia kemarin melemah 6.6% sedangkan MSCI ETF Indonesia menguat 4.17%. Sementara itu, harga CPO Malaysia melemah 2% seiring spekulasi produksi CPO Malaysia meningkat.
Komentari tentang post ini