JAKARTA-Bursa Saham Wall Street berakhir ambles pada penutupan perdagangan Jumat (15/9/2023) waktu setempat atau Sabtu (16/9/2023) WIB.
Ketiga indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) itu, mengalami kemerosotan gegara rontoknya harga saham perusahaan produsen microchip. Itu seiring mencuatnya kekhawatiran pelemahan permintaan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup terperosok 288,87 poin, atau sekitar 0,83%, menjadi 34.618,24 poin.
Setali tiga uang, indeks S&P 500 berakhir tergerus 54,78 poin, atau sekitar 1,22%, menjadi 4.450,32. poin.
Indeks komposit Nasdaq ditutup terjerembab 217,72 poin, atau sekitar 1,56%, menjadi 13.708,34. poin.
Dalam sepekan terakhir, indeks Dow Jones naik 0,12%.
Sebaliknya indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq masing-masing melemah 0,16% dan 0,39%.
Harga saham produsen peralatan cip seperti Applied Materials, Lam Research dan KLA Corp semuanya terpangkas lebih dari 4%.
Harga saham Nvidia jatuh 3,7%, Advanced Micro Devices susut 4,8% serta Broadcom dan Micron Technology masing-masing kehilangan lebih dari 2%.
Kondisi ini menyeret indeks Philadelphia Semiconductor ambruk sekitar 3% pada sesi tersebut.
Para pelaku pasar mengkhawatirkan permintaan cip dari produsen mobil.
Sumber kecemasan lainnya adalah aksi serikat pekerja United Auto Workers yang melakukan pemogokan serentak di pabrik General Motors, Ford dan induk Chrysler Stellantis.
Saham Amazon dan Microsoft masing-masing merosot 2%.
Sementara itu, saham Meta Platforms anjlok 3,7%.
Saham Arm Holdings tergelincir 4,5% setelah sempat melambung 25% saat melakukan debut di Bursa New York pada Kamis (14/9/2023).
Dari 11 sektor indeks S&P 500, seluruhnya berakhir di zona merah.
Indeks sektor teknologi informasi dan kebutuhan konsumen masing-masing melambat 1,95% dan 1,88%. (ANES)
Komentari tentang post ini