Sementara itu, Sonny mengatakan bahwa sejauh ini tenaga kerja atau buruh masih belum dipandang sebagai bagian dari struktur ekonomi nasional. Akibatnya, aspirasi buruh sering tidak terakomodir dalam pembuatan produk legislasi yang bertujuan untuk melindungi mereka.
Menurutnya, buruh lebih banyak dieksploitasi secara politik ketimbang menjadi aktor politik itu sendiri meski memberikan banyak pemasukan bagi devisa. “Politisasi buruh itu dilakukan oleh majikan mereka terutama setiap akan berlangsung peristiwa politik seperti pemilihan umum, ” ujar Sonny.