Sementara itu, Gubernur Jawa Timur berupaya akan memenuhi tuntutan buruh yang meminta UMK Surabaya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. “Prinsipnya, kalau yang adil Surabaya harus tertinggi. Saya akan mengupayakannya,” ujar Soekarwo yang akrab disapa Pakde ini.
Pakde menambahkan, sebagai gubernur dirinya hanya memfasilitasi saja, karena kewenangannya tetap di Dewan Pengupahan Jawa Timur. “Prinsipnya belum ada kesepakatan (buruh) dengan Apindo. Kalau belum ada kesepakatan dengan Apindo, ya kita kembalikan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur bersama beberapa unsur forum pimpinan daerah (Forpimda) Jawa Timur menemui Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo ) Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi. Dalam pertemuan tersebut, Apindo keberatan dan menolak usulan UMK Rp 2,2 juta. “Dia (Apondo-red) minta naiknya seperti DKI Jakarta antara 9 sampai 10 persen saja,” ujar Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Rabu (13/11) malam.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim menolak usulan buruh agar UMK 2014 naik hingga Rp 3 juta. Karena jika tuntutan tersebut dipenuhi, maka bisa berdampak terhadap tutupnya usaha, akibat tidak kuat memberikan hak karyawan. “Makanya kami berharap angkanya tidak seperti itu (Rp 3 juta). Meski yang namanya tuntutan, tentu boleh-boleh saja,” demikian penolakan yang disampaikan Ketua Apindo Jatim, Alim Markus usai bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Rabu (13/11) malam.
Komentari tentang post ini