JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa pada akhir Februari 2024 mencapai US$ 144 miliar.
Angka ini mengalami sedikit penurunan dari posisi pada akhir Januari 2024 yang sebesar US$ 145,1 miliar, disebabkan karena pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Asisten Gubernur Bidang Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengemukakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Meski mengalami penurunan, angka tersebut masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Ke depan, menurut Erwin, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai.
Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan sinergi respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentari tentang post ini