JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 tercatat sebesar US$157,1 miliar, meningkat sebesar US$2,6 miliar atau tumbuh 1,68% dibandingkan posisi pada akhir Februari 2025 sebesar US$154,5 miliar.
Menurut Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
Posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (14/4/2025).