JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa (CADEV) Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar US$146,4 miliar.
Angka ini meningkat sebesar US$8,3 miliar atau tumbuh 6,01% dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 sebesar US$138,1 miliar.
Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI mengemukakan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (8/1/2024).
Erwin menambahkan, ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai.
Hal ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh BI dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Komentari tentang post ini