MAKASSAR-Direktur Jenderal Cipta Karya Imam S. Ernawi mengatakan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan di Indonesia, melalui pencapaian program jangka menengah yang dikenal dengan target 100-0-100 harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk kemitraan.Hal tersebut diungkapkan Ernawi saat membuka Rapat Koordinasi Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) Ditjen Cipta Karya Tahun 2014 di Makassar, seperti dikutip dari laman pu.go.id Selasa (12/08).
Imam mengatakan dalam memenuhi arah kebijakan dan target capaian nasional bidang ke-Cipta Karya-an tahun 2019 dibutuhkan pendanaan yang diperkirakan akan melebihi Rp.600 Triliun.“Mengingat ketersediaan dana APBN untuk 5 tahun yang akan datang sangat terbatas, yang diperkirakan hanya sebesar Rp. 245 Triliun sehingga terdapat kekurangan dana yang dibutuhkan untuk infrastruktur bidang Cipta Karya,” kata Imam.
Imam menjelaskan, untuk mengurangi kekurangan tersebut perlu adanya alternatif sumber pendanaan lain melalui pemanfaatan PHLN. Selain itu, Ditjen Cipta Karya sedang menyiapkan berbagai skema pendanaan untuk mengakomodasi dukungan pembiayaan yang lebih mudah, efisien, dan optimal dari multipihak baik institusi donor maupun swasta.
Komentari tentang post ini