JAKARTA-Regulasi pemerintah Indonesia yang inkonsisten akan menjadi faktor ikutan yang memicu terjadinya peningkatan capital outflow di tengah perubahan lanskap perekonomian global. Pada tahun 2014 ini potensi capital outflow yang lebih luas juga akan terjadi, karena adanya perubahan lanskap ekonomi global yang ditandai dengan pulihnya perekonomian di negara-negara maju dan adanya tren penurunan pertumbuhan ekonomi di emerging markets. “Kepastian hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed untuk melaksanakan tapering-off dipastikan akan menciptakan capital outflow terhadap hot money yang berasal dari kebijakan quantitative easing (QE) The Fed,” ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati di Jakarta, Rabu (15/1).
Terlebih lagi, lanjutnya, pertemuan FOMC tersebut juga memasikan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga bank sentral AS tersebut. “Dana di sini yang bersumber dari QE The Fed, dia pasti akan kembali dengan sendirinya. Walaupun prospek ekonomi di Indonesia bagus, dana dari QE itu tidak akan bertahan di sini,karena uang itu sudah dipanggil balik,” tuturnya.