Sutrisno juga mengatakan, Parpol nasionalis akan menjadi penentu atau lokomotif terbentuknya koalisi pengusung pasangan capres-cawapres. “Kurangnya elit parpol Islam yang menjadi daya tarik bagi publik, sehingga sulit mengorbitkan elit parpol Islam sebagai capres, dan yang paling mungkin ialah sebagai cawapres,” ujarnya.
PDIP kemungkinan besar akan mengusung Megawati Soekarnoputri sebagai Capres dengan pertimbangan senioritas, pengalaman, kematangan berpolitik, dan dari dinasti Soekarno yang menjadi perekat PDIP.
Sedang koalisi di bawah bendera Partai Golkar akan tetap mencalonkan Aburizal Bakrie sebagai capres. Partai Gerindra berpotensi menjadi lokomotif koalisi dengan dukungan sebagian parpol Islam, antara lain PPP dan PAN dengan Capres Prabowo Subianto.
Partai Demokrat disinyalir akan mengalami kesulitan untuk membangun koalisi mengingat keterpurukan citra partai tersebut yang elitnya tersandung masalah korupsi. Konvensi capres Partai Demokrat tidak akan berpengaruh banyak untuk menaikkan kepercayaan publik terhadap partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu. **cea
Komentari tentang post ini