Pendapatan perusahaan tahun 2020 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,5 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 250 persen. Pada 2019 Ginting Jaya Energi Tbk menargetkan pendapatan senilai Rp185 miliar. Target ini meningkat sebesar 10,02% dibanding tahun 2018.
Adapun laba bersih pada 2019 perseroan menargetkan perolehan Rp31 miliar. Nilai tersebut berdasarkan pada nilai kontrak yang didapat pada tahun ini. Pada April 2019, Ginting Jaya Energi Tbk mendapatkan kontrak senilai Rp390 miliar untuk layanan workover dan well service (wows) yang dengan masa kontrak selama 2 tahun.
“Karena kontraknya 2 tahun, jadi tahun ini kami dapat separuh dari total nilai kontrak senilai Rp390 miliar,” jelas Jimmy.
Ginting Jaya Energi Tbk telah menunjuk Jasa Utama Capital Sekuritas dan MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Saat ini Ginting Jaya Energi Tbk memiliki 9 unit rig WOWS yang beroperasi di Sumatera Selatan. Adapun potensi bisnis WOWS di Indonesia diprediksi mencapai sekitar Rp 23 triliun per tahun dan kebal terhadap fluktuasi harga minyak. Dengan tambahan 7 unit rig di tahun 2020 dan target penambahan hingga 23 unit pada 2023, maka Ginting Jaya Energi Tbk akan menjadi perusahaan penyedia jasa penyewaan rig WOWS terbesar di wilayah Asia Pasifik.
Komentari tentang post ini