JAKARTA-Wacana pembangunan monumen anti korupsi di Gedung DPR RI perlu mendapat dukungan publik. Dalam monumen tersebut nantinya ditulis nama-nama anggota DPR yang terjerat kasus korupsi. Dengan begitu akan menimbulkan rasa malu.
“Setidak-tidaknya bisa menimbulkan efek jera, karena rasa malu namanya terpampang di gedung DPR sebagai tokoh koruptor,” kata
anggota DPR RI dari FPDIP Darmadi Durianto kepada wartawan
di Jakarta, Jumat (17/03/2017).
Menurut anggota Komisi VI DPR, monumen tersebut guna memberi sanksi sosial bagi oknum yang bermain-main dengan korupsi.”Nanti anak cucunya kalau berkunjung ke DPR akan melihat nama bapaknya terpampang dengan jelas sebagai koruptor,” tambahnya
Saat ditanya seberapa besar manfaatnya terkait wacana pembangunan monumen anti korupsi di DPR, Darmadi yakin sangat besar dampaknya bagi legislator. Karena itu sebagai sebuah peringatan. “Akan sangat berpengaruh, akan timbul rasa malu. Budaya malu akan muncul,” tandasnya.
Menurutnya lagi, monumen itu penting untuk dibangun sebagai pengingat dan penggugah rasa emosional rakyat ketika melihat monumen koruptor. “Kalau di Jepang ada monumen perang Yasukuni yang sangat kontroversial dimana Korsel dan China marah kalau pejabat Jepang berkunjung ke monumen itu karena mengingatkan mereka akan kekejaman militer Jepang terhadap rakyat Korea dan China waktu itu. Nah kalau ada monumen korupsi, nanti rakyat akan ingat terus dan malu punya wakil rakyat yang terpampang namanya dalam monumen korupsi,” tegas bendahara Megawati Institute itu.
Komentari tentang post ini